“Disambut” Ketoprak

                                                                          Penulis Sedang Cicip Ketoprak

“Disambut” Ketoprak
Oleh 
Mustajib

Setelah kembali pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia (Bandara CGK), Jakarta, dan setelah selesai mengurus segala hal terkait akomodasi tempat bermalam selama “mampir” dua (2) malam di Jakarta, dari Hotel Sudio One Kawasan Thamrin, kami keluar untuk mencari makanan untuk santap malam. Kami – tepatnya selera kami – “disambut” (tergoda) oleh ketoprak.

Mendengar kata ketoprak, ingatan kita segera tertuju paling tidak pada dua (2) entitas. Yang pertama adalah ketoprak jenis seni. Menurut “Wikipedia Indonesia”, Ketoprak (bahasa Jawaꦏꦼꦛꦺꦴꦥꦿꦏ; baca: kêthoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Kota SurakartaJawa Tengah. Jenis seni pentas ini sudah ada sejak era Amangkurat I, raja pertama Kesunanan Surakarta Hadiningrat. Kesenian ini kemudian berkembang pesat di Daerah Istimewa Yogyakarta serta daerah-daerah lain di Jawa Tengah seperti Kabupaten SemarangKota SemarangKabupaten BanyumasKabupaten CilacapKabupaten BanjarnegaraKabupaten KebumenKabupaten Purbalingga, dan sebagainya. Kesenian ini juga sering disebut sebagai Kêthoprak Mataram.

Pada awal mulanya, menurut sejarah perkembangannya, ketoprak menggunakan iringan lesung (tempat menumbuk padi) yang dipukul secara berirama sebagai pembuka, iringan saat pergantian adegan, dan penutup pertunjukan sehingga terkenal disebut sebagai Ketoprak Lesung. Dalam evolusi berikutnya, Ketoprak kemudian menggunakan iringan gamelan Jawa (Ketoprak Mataram), dan penggarapan cerita maupun iringan yang lebih rumit. Di Sumatera bagian timur, ada Ketoprak Dor, yaitu sebuah hiburan bagi bagi masyarakat Jawa Deli yang bermukim di sana.

Di dunia pertelevisian, tepatnya di TVRI pada akhir 1990-an dan di RCTI pada 1998, pernah ada Ketoprak Humor. Acara hiburan besutan Pak Timbul Srimulat ini pernah berjaya selama 10an tahun. Itu karena sajiannya jenaka dan tentunya membuat para pemirsa ketawa-ketiwi yang mencerminkan kebahagiaan. Ketoprak Humor menjadi acara yang ditunggu-tunggu, menjadi acara primadona dengan rating tinggi. Karena kepopulerannya ini maka Ketoprak Humor pernah mendapat penghargaan “Panasonic Awards” sebagai Program Kesenian Tradisional Paling Populer selama tiga (3) tahun secara berturut-turut, yakni pada tahun 2020, 2021 dan 2022 (lihat https://www.bisotisme.com/2019/04/ketoprak-humor-dan-lenong.html).

Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa, meski juga ada cerita fiksi. Banyak pula diambil cerita dari atau berseting luar negeri (yang terkenal adalah cerita Sampek Engtay). Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata.

Ketika mencari makanan santap malam itu, bukan ketoprak jenis di atas yang “menyambut” (menggoda) selera makan kami. Melainkan, ketoprak jenis makanan. Makanan ini berbahan dasar tahu, ketupat atau lontong, bihun, mentimun, dan tauge (kecambah kacang ijo). ‘Aksesoris’ alias tambahannya berupa telur rebus. Bahan-bahan utama tersebut disiram dengan saus kacang, kecap manis, dan taburan bawang merah goreng. Penyajiannya dapat diaksesori atau ditambahi dengan kerupuk atau emping melinjo. Jika tertarik mengetahui varian-varian lain dan peralatan utama yang digunakan untuk membuat dan/atau menyajikan ketoprak makanan, silahkan baca antara lain ‘wikipedia Indonesia’.

Namun jika tertarik untuk mencicipinya, jika pembaca baru saja menginjakkan kaki di Jakarta, maka ketoprak humor bisa dicari dan insya Allah ditemukan di se-antero DKI Jakarta. Jika sudah terlanjur keluar dari wilayah Ibu Kota (existing) RI itu, namun masih di sekitar Jawa Barat, pembaca bisa memburu Ketoprak Makanan di seluruh kawasan Cirebon. Di daerah-daerah lain mungkin juga sudah ada. Di Riyadh, Arab Saudi, sendiri, saya (keluarga kami) belum menemukan Ketoprak Makanan yang asli. Yang mirip-mirip ada di Restoran Bandar Jakarta, bernama ‘Gado-gado’.

Selamat menikmati Ketoprak, yang seni maupun yang makanan. Yang asli ketoprak makanan, maupun yang mirip-mirip seperti gado-gado. Sementara belum menemukan yang asli, gado-gado bisa menjadi pilihan. Tapi jika sudah berhadap-hadapan dengan yang asli di DKI Jakarta atau di Cirebon, Jawa Barat, maka selera untuk menikmati makanan (warisan) tradisional ini jangan ditunda-tunda lagi. Sekali lagi, selamat menikmati.

 

Studio One Hotel, 2 August 2024

Mustajib

Simple man. Having 4 children from 1 wife. Civil Servant.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama