Oleh
Mustajib
Bagi yang familiar dengan bahasa Inggris, tingkat dasar
sekalipun, insha Allah akan segera mengenal – setidaknya mengasosiasi -- ‘kata’
ini: leaftheprinces. Namun, saya jamin, orang tersebut belum tentu
langsung menangkap ‘makna’ yang dimaksud. Memang arti kosakata seperti ‘leaf’
dan ‘princes’ dan kata sandang ‘the’ cukup mudah untuk dikenali.
‘Leaf’ berarti ‘daun’, ‘princes’ artinya ‘pangrean-pangeran’ dan
‘the’ sebagai definite article bisa diartikan ‘itu’ atau
‘tersebut’ dalam bahasa Indonesia. Lalu, apakah ‘leaftheprinces’ berarti
“daun-itu-pangeran-pangeran”, ”daun-pangeran-pangeran-itu” atau ” daun-pangeran-pangeran-tersebut?”
Masih membingungkan, bukan?
Walaupun membaca kamus bahsa Inggris yang paling lengkap
dan/atau kamus idiom edisi terbaru sekalipun, belum ada jaminan juga pembaca
segara dapat memastikan makna ‘kata’ tersebut, terkecuali yang bersangkutan membaca
buku Setiap Kejadian Adalah Pelajaran : Sosiologi Pendidikan Lintas Budaya. Buku
tersebut merupakan karya tulis Prof. Akh. Muzakki, yang diterbitkan oleh
Penerbit Gading Publishing, di Yogyakarta, tahun 2022 lalu.
Ternyata, ‘leaftheprinces’
bukan sebuah kata (murni, dalam arti yang sesungguhnya). Melainkan, ‘leaftheprinces’
adalah sebuah akronim (singkatan yang bisa dilafalkan seperti sebuah kata
murni) yang terbentuk dari ‘learning from other people’s experiences’
yang bermakna ‘belajar dari pengalaman-pengalaman orang lain’.
‘Leaftheprinces’ merupakan salah satu kerangka
teoretis kecil-spesifik yang membingkai “Sosiologi Pendidikan Lintas Budaya”
yang diajukan oleh Prof. Akh. Muzzaki. ‘Leaftheprinces’ melengkapi teori
kecil-specifik lainnya yang berupa “experiential learning’, yaitu proses
pembelajaran yang dialami secara langsung oleh seseorang.
Bersama-sama teori experiential learning
dan teori besar change education (Pendidikan Perubahan), ”leaftheprinces’
membangun panduan pelaksanaan praktik pendidikan berbasis ‘Sosiologi Pendidikan
Lintas Budaya’ yang mengamanatkan kepada setiap orang untuk belajar secara
langsung melalui pengalaman sendiri dan melalui pengalaman-pengalaman orang
lain dalam rangka menggapai kemuliaan diri sendiri dan kemuliaan sosial untuk
kemaslahatan dunia dan akhiran.
‘Leaftheprinces’ memegang peranan penting pada
gugus “Sosiologi Pendidikan Lintas Budaya” yang membawa pesan imperatif untuk
menjadikan “Setiap Kejadian adalah Pelajaran”. Untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih utuh tentang eksistensi dan esensi ‘Leaftheprinces’ dalam
pembelajaran berbasis “aksi ambil manfaat” ini, penulis menyarankan para pembaca
budiman untuk membaca buku edukasi sarat penglaman karya Rektor Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, di atas. (Riyadh, 20 Februari 2024)
Alhamdulilah keren. Dapat info baru yanh beemanfaat
BalasHapus