SALAH satu keuntungan menjadi anggota grup-grup
literasi yang saya rasakan adalah mudahnya mendapat pengetahuan baru dan
mempraktekkannya. Itulah yang saya alami terkait dengan Karmina. Dari berbagai
postingan, dapat saya rangkum tentang karmina sebagai berikut.
Karmila adalah pantun dua seuntai, atau pantun
kilat. Terdiri hanya 1 bait. Satu bait terdiri dari 2 baris. Baris pertama
sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi. Setiap baris idealnya terdiri 4
kata. Memiliki rima a-a: awal dan akhir, atau kata kedua dan akhir. Isinya
(biasanya) berupa sindiran (halus).
Berikut contohnya :
kayu lurus dalam
lalang,
kerbau kurus
banyak tulang
Pohon jati
rindang menawan
Baik hati banyak
kawan
Kura-kura dalam
perahu
Pura-pura tidak
tahu
Karmila akan lebih berkualitas jika memiliki rima
penuh. Artinya, setiap kata memiliki rima sama : a-a. Sebagai contoh :
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Akan lebih berkualitas lagi jika tiap rimanya
memiliki dua bunyi akhir yang sama, seperti berikut ini.
Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Beriku adalah hasil latihan yang saya lakukan, yang
dibukukan dalam antologi Karmina Warsan Budaya Nusantara, Kumpulan Pantun
Dua Baris Penuh Makna (Penerbit CV Anagraf Indonesia, September 2024;
109 – 114). Tentu, masih jauh dari kata ‘berkualitas’ (prima).
Abah bombing kita bahas pentiba
Berkah datang jika terbebas riba
Suadnya menatap penari
Pintu ampuna-Nya tetap terberi
Merenda benang susah dipilih
Tiada uang tak usah bersedih
Daging sekerat di pantai Seulawah
Sering Sholawat dicintai Rasulullah
Haji Sibawaih pedagang sandal
Hati bertasbih jadi ladang amal
Selamat pagi rekan rekan
Semangat mengaji jangan dipadamkan
Pejabat Dhoha suka mendaki
Salat dhuha membuka rereki
Pak Tahir bungkus sambosa
Banyak berzikir menebus dosa
Kota Dhakar gelar balapan
Salat ashar tebar harapan
Penari Jaipong berlari cepat
Mari berbondong cari nikmat
Tari Serimpi menjunjung keris
Mari bermimpi mumpung gratis
Penari Rudat tersenyum bersahabat
Mari taubat sebelum terlambat
Tari kecak tari massal
Mari bergerak mencari amal
Tari Gantar dari Kalimantan
Mari istigfar cari keselamatan
Saat fajar Mentari merekah
Orang sabar kekasih Allah
(Riyadh, 25 Juni 2024)
Kuranji Barat pusat ikan
Janji taubat segera laksanakan
Kota Mapak segar ditatap
Dosa banyak segera insyap
Kuranji Dalang di sebelah perempatan
Berjanji gampang susah dilaksanakan
Parang pasar murah harganya
Orang besar susah dipercaya
Teri mati terhimpit bata
Iri hati penyakit jiwa
Padi sawah di pulau Jawa
Istri sholehah penyejuk jiwa
Air perigi buat tanaman subur
Mari berbagi rasa syukur
Makan bubur campur roti
Banyak bersyukur tenangkan hati
(Kuranji Dalang, 20 September 2024)
Kue lupis disiram sirup
Dengan menulis abadikan hidup
Beli obat untuk bunda
Ayo tobat jangan ditunda
Ambil gergaji ambil sabit
Setelah berhaji jangan pelit
Buka laci terlihat serbuk
Suka membenci berakibat buruk
Jalan lingkar tanpa nama
Jangan ingkar sama mama
Beli donat untuk sarapan
Ayo semangat gapai harapan
Terang bulan terang di hari
Penuh harapan sampai mati
Ikan dorang dibumbu kecap
Jadi orang jangan banyak cakap
(Riyadh, 25 Juni 2024)
Rumput tumbuh di tepi perigi
Sholat subuh awali pagi
Ikan di kolam makan lumut
Beri salam ucapan yang patut
Pak Lurah pergi hadiri rapat
Selamat pagi ayo semangat
Menatap cermin sambal berdandan
Udara dingin sejukkan pikiran
Burung dara terbang ke Bawean
Hirup udara pagi menyehatkan
Baju jingga dari Bandung selatan
Olah raga menyehatkan badan
Belajar biologi Bersama peneliti
Bangun pagi bahagiakan hati
Atur strategi cari simpati
Sarapan pagi sudah menanti
(Riyadh, 25 Juni 2024)
Alhamdulillah, sudah diamankan di blog pribadi. Jejak digitalnya akan abadi
BalasHapus